Selasa, 21 Februari 2017

MENJADI AHLI WARIS DUNIA


Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

"Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus." (Roma 5:17 TB)

Melalui iman percaya kita kepada Yesus Kristus maka kuasa dan otoritas diberikan didalam hidup kita, tetapi apabila kita tidak mengalami kuasa itu dalam hidup kita maka secara langsung iblis telah merampas sesuatu yag seharusnya menjadi milik dan jatah kita.

Sesuai dengan ayat diatas yang menyatakan bahwa setiap kita sebagai orang percaya haruslah menerima kemurahan Tuhan dan Kasih Karunia yang melimpah yang adalah anugerah atau pemberiaan Allah melalui Yesus Kristus.

"Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman." (Roma 4:13 TB)

Ini merupakan suatu pernyataan kebenaran yang di sampaikan oleh Rasul Paulus Melalui janji Tuhan kepada Abraham, dimana Abraham mendapat suatu janji untuk mewarisi dunia bukan karena Hukum taurat tetapi oleh karena kebenaran berdasarkan iman Abraham. kitapun sebagai keturunan Abraham juga mendapatkan hak untuk menjadi bagian mewarisi dunia melalui kebenaran berdasarkan iman kita kepada Yesus Kristus.

Banyak orang percaya berpikir kegagalannya karena kurang berdoa, ini berarti kalau segala sesuatu terjadi dalam kehidupannya di lakukan dengan dengan perbuatan-perbuatannya tanpa mengandalkan kuasa dari Tuhan serta berfokus kepada Tuhan maka pastilah orang tersebut mengalami kegagalan bukan karena orang tersebut kurang berdoa. Ini yang menjadi bahan perenungan kita selaku orang percaya, ketika kita menerima suatu pemberitaan yang benar maka yang kita kerjakan adalah perbuatan yang benar tetapi apabila kita kita menerima pemberitaan yang salah maka yang kita kerjakan adalah perbuatan yang salah pula.

Jadi janji yang Tuhan berikan kepada setiap kita sebagai orang-orang percaya bukan berdasarkan perbuatan-perbuatan kita dalam melakukan hukun-hukum Taurat tetapi kebenaran berdasarkan iman. Berbicara tentang kekudusan adalah menyangkut hal percaya dengan benar, maka hidup kita pun pastilah benar dan untuk MEWARISI DUNIA maka yang harus kita lakukan adalah harus mempunyai cara dan gaya hidup dalam kebenaran yang berdasarkan iman.

"Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan." (2 Petrus 1:5-9 TB) 

Melalui ayat ini Rasul Petrus ingin menjelaskan tentang bagaimana ciri-ciri kehidupan orang benar, tetapi pada ayat 9 Rasul Petrus ingin menyatakan bahwa barangsiapa yang tidak menyadari mendapatkan kehidupan sebagai orang-orang benar maka orang tersebut akan menjadi buta dan picik karena orang tersebut lupa bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah di hapuskan, ini berarti Rasul Petrus ingin berkata bahwa banyak orang tidak dapat hidup dengan benar karena mereka melupakan satu hal bahwa dosa-dosa mereka telah di hapuskan melalui karya penyaliban Yesus Kristus.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana cara beroperasi kehidupan yang benar dalam pribadi setiap orang percaya? Setiap orang percaya harus hidup dalam kebenaran Allah di dalam Yesus Kristus Tuhan dan Tuhan menginginkan kita menggunakan Iman kita untuk mempercayai bahwa kita adalah kebenaran Allah didalam Yesus Kristus didalam setiap masalah dan pergumulan hidup kita.

"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33 TB)  

Ini berarti bahwa apa yang Yesus Kristus lakukakan pada diri setiap kita adalah suatu kebenaran yang sesungguhnya melalui pengorbanan serta kerelaan-Nya untuk menebus semua dosa-dosa umat manusia melalui kematian-Nya di atas kayu salib dan kita sebagai orang yang percaya kepada-Nya haruslah dipenuhi otoritas dimana otoritas sebagai orang percaya ada didalam setiap firman-Nya di Alkitab dan Tuhan Yesus pun menginginkan kita hidup dalam iman. Pertanyaanya sekarang, apa yang menjadi lawan daripada iman?

"Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorang pun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat." (Galatia 2:16 TB) 

Jadi yang menjadi lawan daripada iman adalah ketika kita bekerja atau melakukan sesuatu dengan mengandalkan serta berfokus pada perbuatan-perbuatan dari diri sendiri, tetapi yang Tuhan inginkan adalah  ketika kita bekerja atau melakukan sesuatu dengan iman dan terus berfokus kepada Tuhan Yesus Kristus.

"Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: “Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya.” Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: “Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?”, yaitu: untuk membawa Yesus turun," (Roma 10:5-6 TB)  

Cara untuk mengoperasikan kebenaran iman itu adalah dengan mengucapkan suatu kebenaran yang sumber dan fokusnya kepada Yesus Kristus dan bukan berfokus kepada perbuatan-perbuatan kita.

"Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata." (2 Korintus 4:13 TB)

Ini menyangkut hal untuk melakukan dan apabila kita mempunyai iman maka kita harus memperkatakan kebenaran itu.

"Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus." (Daniel 9:24 TB) 

Yang dimaksud mendatangkan keadilan yang kekal di sini adalah apa yang di lakukan oleh Tuhan Yesus di atas kayu salib untuk mengakhiri dosa-dosa kita dan Dia memberikan keadilan dan kebenaran yang kekal itu. Jadi sebagai umat Tuhan yang percaya kita haruslah mempunyai kesadaran yang penuh akan kebenaran dan pasti kita pun akan mengalami hidup di dalam berkat-berkat-Nya.

"Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil, dan setiap orang yang melontarkan tuduhan melawan engkau dalam pengadilan, akan engkau buktikan salah. Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba Tuhan dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku, demikianlah firman Tuhan." (Yesaya 54:17 TB) 

Kebenaran yang kita terima dari Tuhan Yesus akan menghancurkan dan mematahkan segala segala senjata-senjata tempaan yang berupa tuduhan-tuduhan dan intimidasi yang di tujukan kepada kita oleh iblis semuanya tidak akan berhasil.

"Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu." (Roma 4:14 TB) 

Janji yang Tuhan berikan bukan berdasarkan hukum Taurat tetapi karena perbuatan oleh iman.

"Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? “Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran." (Roma 4:2-5 TB)

Ayat ini menyatakan bahwa jikalau Abraham di benarkan karena perbuatannya maka ia beroleh dasar untuk bermegah tetapi tidak dihadapan Allah, tetapi yang Abraham lakukan adalah “Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran”.

Dalam ayat 5 Rasul Paulus ingin menyatakan bahwa barangsiapa yang percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran sama seperti yang Daud katakan dalam ayat 6. Jadi mari kita mengimani bahwa kita ini adalah orang-orang yang menerima janji Tuhan kepada Abraham untuk MEWARISI DUNIA dan janji yang sama pula itu pun terjadi di dalam kehidupan kita saat ini sebagai penerima janji-janji Tuhan sebagai pewaris dunia ini dengan penuh iman serta terus berfokus kepada Tuhan Yesus Kristus.

Amin…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...